Jumat, 22 Mei 2015

Sistem listrik pesawat terbang

Fungsi utama dari sistem listrik pesFungsi utama dari sistem listrik pesawat udara adalah untuk menghasilkan, mengatur dan mendistribusikan daya listrik seluruh pesawat. Sistem tenaga listrik pesawat udara yang digunakan untuk mengoperasikan (a) pesawat instrumen penerbangan, (b) sistem penting seperti anti-icing dll dan (c) layanan penumpang. Daya penting adalah kekuatan bahwa pesawat harus dapat melanjutkan operasi yang aman. Penumpang jasa listrik adalah kekuatan yang digunakan untuk penerangan kabin, pengoperasian sistem hiburan dan persiapan makanan.
Ada beberapa sumber daya yang berbeda pada pesawat untuk daya sistem listrik pesawat. Sumber-sumber daya meliputi: mesin generator didorong AC, unit daya tambahan (APU), daya eksternal dan udara ram turbin.
Pesawat komponen listrik beroperasi pada tegangan yang berbeda baik AC dan DC. Namun, sebagian besar sistem pesawat menggunakan 115 volt (V) AC pada 400 hertz (Hz) atau 28 volt DC. 26 volt AC juga digunakan dalam beberapa pesawat untuk tujuan pencahayaan. DC listrik umumnya disediakan oleh "self-menarik" generator yang mengandung elektromagnetik, di mana daya yang dihasilkan oleh komutator yang mengatur tegangan output dari 28 volt DC. Listrik AC, biasanya pada tegangan 115 V fase, yang dihasilkan oleh alternator, umumnya dalam sistem tiga-fase dan pada frekuensi 400 Hz.awat udara adalah untuk menghasilkan, mengatur dan mendistribusikan daya listrik seluruh pesawat. Sistem tenaga listrik pesawat udara yang digunakan untuk mengoperasikan (a) pesawat instrumen penerbangan, (b) sistem penting seperti anti-icing dll dan (c) layanan penumpang. Daya penting adalah kekuatan bahwa pesawat harus dapat melanjutkan operasi yang aman. Penumpang jasa listrik adalah kekuatan yang digunakan untuk penerangan kabin, pengoperasian sistem hiburan dan persiapan makanan.
Ada beberapa sumber daya yang berbeda pada pesawat untuk daya sistem listrik pesawat. Sumber-sumber daya meliputi: mesin generator didorong AC, unit daya tambahan (APU), daya eksternal dan udara ram turbin.
Pesawat komponen listrik beroperasi pada tegangan yang berbeda baik AC dan DC. Namun, sebagian besar sistem pesawat menggunakan 115 volt (V) AC pada 400 hertz (Hz) atau 28 volt DC. 26 volt AC juga digunakan dalam beberapa pesawat untuk tujuan pencahayaan. DC listrik umumnya disediakan oleh "self-menarik" generator yang mengandung elektromagnetik, di mana daya yang dihasilkan oleh komutator yang mengatur tegangan output dari 28 volt DC. Listrik AC, biasanya pada tegangan 115 V fase, yang dihasilkan oleh alternator, umumnya dalam sistem tiga-fase dan pada frekuensi 400 Hz.

Benarkah pesawat bertenaga listrik sudah menjadi kenyataan?

Selamat Datang Pesawat ListrikFoto ilustrasi (Thinkstock)
Pesawat bertenaga listrik sudah menjadi kenyataan, minimal dalam bentuk prototipe yang sudah diuji coba. Ide pesawat bertenaga listrik sudah ada sekitar 40 tahun, namun belum ada pesawat yang diproduksi secara khusus.
Pesawat bertenaga listrik terbesar adalah pesawat Cessna 172 (kursi ganda) yang dilengkapi baterai lithium dan selama pengembangan diketahui dapat terbang selama dua jam.
Ada dua jenis pesawat bertenaga listrik, yaitu pesawat dengan tenaga surya dan ada yang bertenaga baterai yang harus diiisi tenaga listrik sebelum terbang. Pertama pesawat bertenaga listrik dari panel surya.
Diketahui sebuah pesawat Elektra One Solar hasil rancangan PC-Aero Jerman sudah berhasil terbang dan akan digunakan sebagai pesawat misi khusus oleh IABG Munich dengan nama ELIAS. Pesawat ini memiliki sayap yang ditutup panel matahari sehingga bisa melayang di udara selama tiga jam dengan kecepatan sekitar 100 kts (180 kilometer/jam).
Pesawat bertenaga surya Elektro One Solar yang memiliki panel surya selebar enam meter persegi menyuplai lebih dari 1 Kw listrik pada siang hari dan baterai Li-Ion buatan Panasonic seberat 40 kg memberikan tambahan 2.5 Kw energi listrik untuk terbang mendatar. Pesawat ini dilengkapi alat pemantau, data link dan ground station.
Selanjutnya pesawat bertenaga listrik dari baterai. Perusahaan pembuat pesawat raksasa Airbus sudah membuat pesawat ringan bertenaga listrik dengan nama E-Fan 2.0 (dua kursi) dan E-Fan 4.0 (empat kursi) yang diproduksi anak perusahaannya Volt Air di pabrik barunya yang terletak di Bandara Merignac Bordeaux Perancis. Tujuan Airbus membuat prototipe E-Fan adalah langkah awal untuk membuat pesawat pengangkut kelas 80-90 kursi di dua dasawarsa mendatang.
(Artikel selengkapnya di Majalah Angkasa September 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar